Informasi Penting

Par Meter

PAR (Photosynthetically Active Radiation) merujuk pada rentang spektrum cahaya matahari antara 400 hingga 700 nanometer yang dapat dimanfaatkan oleh organisme fotosintesis dalam proses fotosintesis. Rentang spektral ini sebagian besar sesuai dengan rentang cahaya yang terlihat oleh mata manusia. Namun demikian, terdapat organisme lain seperti bakteri cyanobacteria, bakteri ungu, dan heliobacteria yang dapat memanfaatkan cahaya matahari dalam rentang spektral yang sedikit lebih luas, seperti inframerah dekat.


 

Tanaman menyerap cahaya merah dan biru lebih efisien karena klorofil, pigmen yang paling melimpah dalam tanaman, memiliki daya serap tertinggi pada kedua warna tersebut. Namun, cahaya hijau dapat menembus lebih dalam ke dalam daun dan dapat mendorong proses fotosintesis dengan lebih efisien daripada cahaya merah. Ini karena cahaya hijau dan kuning dapat menembus klorofil dan seluruh daun itu sendiri, sehingga memainkan peran penting dalam pertumbuhan di bawah kanopi tanaman.


Pentingnya Pengukuran PAR

Pengukuran PAR memiliki peran krusial dalam berbagai bidang, termasuk pertanian, kehutanan, dan oseanografi. Dalam pertanian, ketersediaan PAR yang memadai menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan potensi investasi pertanian yang produktif. Sensor PAR yang ditempatkan pada berbagai tingkat kanopi hutan dapat mengukur pola ketersediaan dan pemanfaatan PAR. Selain itu, laju fotosintesis dan parameter terkait dapat diukur secara non-destruktif menggunakan sistem fotosintesis, yang juga mengontrol intensitas PAR pada tingkat tertentu.


 

Pengukuran PAR lebih disukai daripada metrik pencahayaan lainnya seperti fluks luminous dan illuminance karena pengukurannya didasarkan pada persepsi manusia terhadap kecerahan, yang memiliki kecenderungan yang sangat terpengaruh oleh warna hijau dan tidak secara akurat menggambarkan jumlah cahaya yang dapat digunakan untuk fotosintesis.


Manfaat Menggunakan PAR Meter

  1. Optimalkan Pencahayaan Tanaman: Dengan menggunakan PAR meter, petani dapat mengukur intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman mereka. Informasi ini dapat digunakan untuk menyesuaikan pencahayaan dengan optimal sesuai dengan kebutuhan fotosintesis tanaman.
  2. Evaluasi Potensi Investasi Pertanian: Pengukuran PAR membantu petani dan investor pertanian dalam mengevaluasi potensi investasi pertanian. Ketersediaan PAR yang memadai merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan pertanian.
  3. Pemantauan Lingkungan Hutan: Sensor PAR yang ditempatkan pada berbagai tingkat kanopi hutan membantu dalam memantau pola ketersediaan dan pemanfaatan PAR. Hal ini penting dalam pengelolaan hutan dan konservasi lingkungan.
  4. Perhitungan Kedalaman Eufotik di Laut: Pengukuran PAR juga digunakan dalam menghitung kedalaman eufotik di lautan. Ini membantu dalam memahami dan memantau produktivitas ekosistem laut.

 

Dengan memahami pentingnya pengukuran PAR dan manfaatnya dalam berbagai bidang, penggunaan PAR meter menjadi krusial dalam mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi ini, para petani dapat membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi dalam manajemen pertanian mereka.

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Photosynthetically_active_radiation