Pengantar Thickness Meter Serta Pengenalan Parameter

Pengantar Thickness Meter Serta Pengenalan Parameter

Sudah tidak heran pada era modern saat ini tentunya segala sesuatu tentang produk dibuatkan lebih mudah praktis serta efesien dari model alat ukur ketebalan analog sampai yang model digital. Kebanyakan yang model Digital saat ini adalah menggunakan ultrasound, yang mana perangkat akan menghitung ketebalan sesuai dengan kecepatan rambat gelombang ultrasonik dalam sampel uji.

Bahan yang bisa diukur menggunakan ultrasonik Hampir semua bahan teknik umum dapat diukur secara ultrasonik, Pengukur ketebalan ultrasonik dapat diatur untuk logam, plastik, komposit, fiberglass, keramik, dan kaca. Pengukuran in-line atau dalam proses dari plastik ekstrusi dan logam gulung sering kali dimungkinkan, seperti pengukuran lapisan atau pelapis individu dalam fabrikasi multilayer.

Tingkat cairan dan sampel biologis juga dapat diukur. Pengukuran ultrasonik selalu benar-benar tidak merusak, tanpa pemotongan atau pemotongan yang diperlukan. Rentang pengukuran bisa sebesar 0,08 mm (0,003 inci) hingga 635 mm (25 inci) tergantung pada pemilihan material dan transduser. Bahan yang umumnya tidak cocok untuk pengukuran dengan pengukur ultrasonik konvensional termasuk produk kayu, beton, kertas, dan busa.

Pengukur ketebalan ultrasonik bekerja dengan sangat tepat mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulsa suara yang telah dihasilkan oleh probe yang disebut transduser ultrasonik untuk melakukan perjalanan melalui benda uji. Karena gelombang suara dipantulkan dari batas material, pengaturan waktu gema dari sisi jauh benda uji dapat digunakan untuk mengukur ketebalannya, dengan cara yang sama seperti radar atau sonar mengukur jarak. Resolusi bisa sehalus 0,001 mm atau 0,0001 in.

Jual Produk Thickness Meter Ultrasonic Terbaik

Berikut pengertian parameter yang sering muncul pada spesifikasi Thickness Meter Ultrasonic yang anda temui :

• Accuracy: Kesepakatan antara nilai terukur dan nilai sebenarnya dari suatu parameter seperti ketebalan.
• Acoustic Impedance: Sifat material yang didefinisikan sebagai kecepatan suara dikalikan dengan kerapatan. Jumlah pantulan suara pada batas antara dua bahan diturunkan dari rasio impedansi akustik.
• Amplitude: Dalam gerakan gelombang, perpindahan maksimum partikel material. Dalam elektronika, besarnya sinyal, biasanya dinyatakan sebagai tegangan positif atau negatif.
• Attenuation: Hilangnya energi akustik yang terjadi antara dua titik di jalur suara.
• Backwall Echo: Gema yang diterima dari sisi benda uji yang berlawanan dengan sisi di mana transduser digabungkan. Waktu untuk gema ini sesuai dengan ketebalan spesimen pada titik itu.
• Contact Transducer: Transduser yang dirancang untuk digunakan dalam kontak langsung dengan bahan uji.
• Couplant: Bahan, biasanya cairan atau gel, yang digunakan antara transduser dan benda uji untuk menghilangkan udara dan memfasilitasi penggabungan energi suara.
• Delay Line: Sebuah bahan (biasanya plastik) ditempatkan di depan transduser untuk membuat waktu tunda antara pulsa eksitasi dan gema dari permukaan depan benda uji.
• Delay Line Transducer: Sebuah transduser yang dilengkapi dengan delay line.
• Dual Element Transducer: Transduser dengan elemen pemancar dan penerima terpisah, biasanya digunakan dalam pengukuran korosi.
• Excitation Pulse: Pulsa listrik singkat yang diterapkan pada elemen piezoelektrik dalam transduser ultrasonik, menyebabkannya bergetar dan menghasilkan gelombang suara. Juga dikenal secara informal sebagai “ledakan utama”.
• Frequency: Jumlah siklus getaran yang dialami oleh benda yang berosilasi dalam periode waktu tertentu (biasanya satu detik). Secara elektrik, tingkat di mana sinyal periodik seperti gelombang sinus berulang selama periode waktu yang ditentukan.
• Gain: Dalam pengukur ultrasonik, peningkatan kekuatan sinyal yang dihasilkan oleh penguat, biasanya dinyatakan sebagai rasio daya keluaran terhadap daya masukan dalam desibel.
• Immersion Testing: Metode pengujian di mana energi suara digabungkan antara transduser dan benda uji melalui kolom air atau penangas air.
• Immersion Transducer: Sebuah transduser yang dirancang untuk digunakan untuk pengujian pencelupan.
• Interface Echo: Gema yang dipantulkan dari permukaan depan benda uji, terlihat saat menggunakan garis tunda atau transduser pencelupan.
• Longitudinal Wave: Modus perambatan gelombang biasanya digunakan untuk pengukuran ultrasonik, ditandai dengan gerakan partikel sejajar dengan arah perjalanan gelombang. Gelombang suara yang dapat didengar juga merupakan gelombang longitudinal.
• Measurement Mode: Metode penentuan waktu bergema dalam pengukuran ketebalan, umumnya dibedakan sebagai Mode 1, 2, dan 3.
• Phase Reversal: Pembalikan puncak gelombang positif dan negatif.
• Range: Interval antara ketebalan maksimum dan minimum yang dapat diukur dalam material dengan transduser dan pengaturan instrumen tertentu.
• Resolution: Dalam pengukuran ketebalan, sejauh mana ketebalan atau interval waktu yang sedikit berbeda dapat dibedakan.
• Sound Velocity: Kecepatan gelombang suara melalui bahan tertentu.
• Sound Wave: Pola getaran mekanis yang koheren dalam medium padat, cair, atau gas.
• Transducer: Perangkat yang mengubah satu bentuk energi menjadi energi lain. Dalam pengujian ultrasonik ini biasanya berarti mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau sebaliknya.
• Ultrasonic: Mengacu pada gelombang suara pada frekuensi di atas batas pendengaran manusia, umumnya didefinisikan sebagai 20.000 siklus per detik (20 KHz).
• Waveform: Presentasi grafik tingkat energi dalam rangkaian gelombang, diplot sebagai amplitudo versus waktu.
• Zero Offset: Faktor koreksi yang mewakili perbedaan antara interval waktu yang diukur dan waktu transit suara aktual dalam spesimen uji, biasanya memperhitungkan penundaan switching, penundaan kabel, dan ketebalan pelat keausan dan couplant