Informasi Penting

3 Jenis Polarimeter

3 Jenis Polarimeter

Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Jadi polarimeter ini merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dpat memutar bidang polarisasi, sedangkan yang dimaksud dengan polarisasi adalah pembatasan arah getaran (vibrasi) dalam sinar atau radiasi elektromagnetik yang lain.

Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif, maka besarnya perputaran itu bergantung pada beberapa faktor yakni struktur molekul, temperatur,  panjang gelombang, banyaknya molekul pada jalan cahaya, jenis zat, ketebalan, konsentrasi dan juga pelarut. Anda bisa mengetahui macam macam polarimeter yang kami sediakan untuk anda.

3 Jenis Polarimeter :

  • Manual Polarimeter paling awal, yang tanggal kembali ke tahun 1830-an, yang dibutuhkan pengguna secara fisik memutar analyzer, dan detektor itu mata pengguna menilai saat yang paling bersinar cahaya melalui. Sudut ditandai pada skala yang mengelilingi analyzer tersebut. Desain dasar masih digunakan dalam polarimeter sederhana.
  • Semi Otomatis Hari ini ada juga polarimeter semi-otomatis, yang membutuhkan deteksi visual tetapi push menggunakan-tombol untuk memutar analisa dan menawarkan tampilan digital
  • Otomatis yang paling polarimeter modern yang sepenuhnya otomatis, dan hanya memerlukan user untuk menekan tombol dan menunggu pembacaan digital.

Polarimeter dapat dikalibrasi – atau setidaknya diverifikasi – dengan mengukur piring kuarsa, yang dibangun untuk selalu membaca di sudut rotasi tertentu (biasanya 34 °, tetapi +17 ° dan 8,5 ° adalah juga populer tergantung pada sampel) . piring Quartz yang disukai oleh banyak pengguna karena contoh padat jauh lebih sedikit dipengaruhi oleh variasi suhu, dan tidak perlu dicampur on-demand seperti solusi sukrosa.
Alat POLARIMETER LWZZ-2A

Sudut rotasi zat optik aktif dapat dipengaruhi oleh:

  • Konsentrasi sampel
  • Panjang gelombang cahaya melewati sampel (umumnya, sudut rotasi dan panjang gelombang cenderung berbanding terbalik)
  • Suhu sampel (umumnya kedua secara langsung proporsional)
  • Panjang sel sampel (masukan oleh pengguna ke polarimeter otomatis paling untuk memastikan akurasi yang lebih baik) Polarimeter modern Sebagian besar metode kompensasi untuk atau mengendalikan ini.

Di industri gula di Indonesia, polarimeter digunakan ada yang manual dan ada yang digital. Yang manual menggunakan pengukuran sudut putar international sugar scale (ṡ), sedangkan yang digital umumnya sudah menunjukkan ṡ atau ẑ (Anonim,2010).

Sukrosa (gula ) dapat terhidrolisis karena pengaruh asam atau enzim invertase, membentuk glukosa dan fruktosa. Pada hidrolisis sukrosa terjadi pembalikan sedut (inversi) dari pemutaran kanan menjadi pemutaran kiri. Sukrosa adalah pemutaran kanan (putaran jenis +66,53), glukosa juga pemutaran kanan putaran jenis +52,7), tetapi fruktosa adalah pemutaran kiri (putaran jenis -92,4), daya pemutaran kiri fruktosa ternyata lebih besar dari daya pemutaran kanan glukosa.

Tentang Bondan Sdr

Waktu Seperti Sungai tidak bisa disentuh air yang sama untuk kedua kalinya, Maka berbuatlah kebaikan dan Kejujuran selagi waktu masih ada.

Permintaan Penawaran

Segera lakukan permintaan penawaran sekarang juga untuk mendapatkan harga khusus!

    Nama Anda (wajib)

    Nama Perusahaan

    Email (wajib)

    Nomor handphone (wajib)

    Pesan Anda / Produk yang diminta (wajib)

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *